Selasa, 21 Januari 2025

Workshop SPEGASA

Mengajar dengan Pemahaman: Catatan Saya dari Workshop SPEGASA di SMP Negeri 3 Samigaluh


Selasa, 21 Januari 2025, saya mendapatkan kehormatan untuk berbagi dalam sebuah kegiatan yang hangat dan bermakna bersama rekan-rekan guru SMP Negeri 3 Samigaluh. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Belajar SPEGASA dalam bentuk Workshop Peningkatan Kompetensi Guru, dengan tema “Memahami Konten dan Cara Mengajarkannya”.

Workshop berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB, dan dibuka langsung oleh Bapak Setyo Budiyono, S.Pd., Kepala SMP Negeri 3 Samigaluh. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya guru memahami tidak hanya apa yang diajarkan, tetapi juga bagaimana cara mengajarkannya, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi peserta didik.

Refleksi Awal: Seberapa Paham Kita Akan Konten yang Kita Ajarkan?

Saya memulai sesi dengan survey ringan kepada peserta, menanyakan bagaimana mereka memahami konten pelajaran yang mereka ajarkan sehari-hari. Banyak guru menyampaikan bahwa meskipun sudah bertahun-tahun mengajar, mereka belum pernah benar-benar merenungkan bagaimana konten itu bisa disampaikan dengan lebih dalam dan kontekstual.
Dari situlah kami memulai perjalanan bersama hari itu.


Menelusuri Makna “Konten” dan Pentingnya Memahaminya

Saya menyampaikan pengantar tentang konten pembelajaran, tidak hanya sebagai kumpulan materi, tapi sebagai inti pengetahuan yang harus ditransformasikan menjadi pengalaman belajar. Kami mendiskusikan syarat-syarat guru memahami konten secara utuh—mulai dari penguasaan konsep, struktur keilmuan, keterkaitannya dengan kehidupan nyata, hingga cara membangun jembatan antara konten dan cara mengajarkannya.

Peserta juga diajak untuk memahami mengapa guru perlu lebih dari sekadar "menyampaikan materi". Karena pada hakikatnya, guru adalah penyampai makna, bukan hanya informasi.

Strategi Mengajar yang Efektif dan Deep Learning

Bagian selanjutnya kami fokuskan pada strategi pembelajaran efektif dan bagaimana guru bisa mengajar dengan pendekatan deep learning. Saya menekankan bahwa deep learning bukan hanya tentang kedalaman materi, tapi juga tentang bagaimana siswa berpikir, terlibat secara emosional, dan membangun pemahaman jangka panjang.

Kami berdiskusi tentang pendekatan yang mengaktifkan siswa, seperti pertanyaan pemantik, pembelajaran berbasis masalah, dan refleksi belajar. Saya sangat senang melihat antusiasme peserta yang mulai merancang ide-ide sederhana namun berdampak untuk diterapkan di kelas masing-masing.

Refleksi yang Menggugah

Di akhir kegiatan, kami melakukan sesi refleksi terbuka. Banyak guru menyampaikan bahwa sesi ini membuka sudut pandang baru, bahwa konten bukan hanya milik buku teks, melainkan harus diolah dengan cara yang kontekstual dan relevan dengan siswa.

“Selama ini saya mengajar sesuai buku. Tapi hari ini saya sadar, memahami konten secara mendalam itu adalah kunci agar pembelajaran kita bisa masuk ke hati dan pikiran siswa,” ungkap salah satu peserta dengan semangat.

Menutup Hari dengan Semangat Baru

Saya pulang dari SMP Negeri 3 Samigaluh dengan hati yang hangat. Energi dari para guru dan komunitas SPEGASA benar-benar menginspirasi. Semoga semangat untuk terus belajar, memahami, dan mengembangkan cara mengajar ini menjadi langkah awal menuju kelas-kelas yang lebih hidup, reflektif, dan memerdekakan siswa dalam berpikir.

Terima kasih, keluarga besar SMP Negeri 3 Samigaluh, atas undangan dan ruang kolaboratif yang luar biasa ini. Mari terus tumbuh bersama.



Location: 857M+QG4, Jl. Gebang, Bleder, Sidoharjo, Kec. Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55673, Indonesia

0 comments:

Posting Komentar

Catatan Saya dari Workshop di SMANCA

Belajar Bersama AI: Catatan Saya dari Workshop di SMA Negeri Cangkringan Senin pagi, 16 Juni 2025, saya mendapatkan kesempatan istimewa untu...