Belajar Bersama AI: Catatan Saya dari Workshop di SMA Negeri Cangkringan
Senin pagi, 16 Juni 2025, saya mendapatkan kesempatan istimewa untuk berbagi dan belajar bersama rekan-rekan guru serta karyawan SMA Negeri Cangkringan dalam Workshop Artificial Intelligence (AI). Saya hadir sebagai narasumber, membawa semangat kolaborasi, kreativitas, dan tentu saja, rasa penasaran yang sama besar dengan peserta: bagaimana AI bisa menjadi sahabat baru dalam dunia pembelajaran.
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Plh Kepala Sekolah, Bapak Rahmad Budiyono, S.Pd., yang menyampaikan pentingnya kesiapan guru menyambut era baru teknologi dalam pendidikan, terutama dalam menyikapi kehadiran AI sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Suatu kehormatan bagi saya bisa berada di tengah komunitas pendidikan yang terbuka dan antusias seperti ini.
Membuka Wawasan Lewat Refleksi Awal
Menghubungkan AI dengan Dunia Guru
Selanjutnya saya menyampaikan pengantar mengenai AI, bagaimana prinsip kerjanya, serta potensinya dalam mendukung guru: dari merancang materi, membuat asesmen, hingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan kontekstual.
Bagian yang paling saya nikmati adalah saat kami bersama-sama menyusun rencana pembelajaran dan asesmen berbasis AI. Melihat peserta mulai menyusun ide-ide yang konkret, saya merasa bahwa AI bukanlah sesuatu yang “jauh dan rumit”, melainkan bisa menjadi alat yang memperkuat kreativitas guru.
Prompt dan Praktik: Menciptakan Video AI
Suasana makin semarak saat kami mulai mengenal dunia prompt—cara memberi instruksi kepada AI agar bisa menghasilkan konten kreatif, khususnya video edukatif. Saya mengenalkan Google Veo2, sebuah platform AI dari Google yang memungkinkan pengguna membuat video hanya dengan mengetikkan deskripsi.
Peserta tampak antusias mencoba sendiri membuat video sederhana berdasarkan materi pelajaran yang mereka ajarkan. Beberapa bahkan langsung berencana menggunakan video buatan mereka untuk pembelajaran tahun ajaran baru mendatang!
Refleksi Penuh Semangat
Di akhir sesi, kami melakukan refleksi bersama. Banyak peserta menyampaikan rasa senangnya karena ternyata AI tidak serumit yang dibayangkan. Ada pula yang merasa lebih percaya diri untuk mulai bereksperimen di kelas.
“Baru pertama kali praktik langsung bikin video pakai AI. Ternyata menyenangkan dan mudah dipahami! Terima kasih Bu Rini atas bimbingannya,” ungkap salah satu guru peserta.
“Ternyata belajar AI itu menyenangkan dan tidak sesulit yang saya bayangkan. Terima kasih, Bu Rini, sudah membimbing dengan sabar dan menyenangkan,” kata salah satu peserta lain yang membuat saya sangat terharu.
Penutup: AI untuk Kolaborasi dan Kemajuan
Bagi saya, workshop ini bukan hanya soal mengenalkan teknologi, tapi tentang membangun keberanian dan semangat belajar bersama. Saya percaya, AI bukan untuk menggantikan guru, tetapi justru untuk memberdayakan guru agar bisa menghadirkan pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna.
Melalui workshop ini, SMA Negeri Cangkringan menunjukkan komitmennya untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi terkini. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sebagai bentuk nyata pengembangan profesionalisme guru di era digital.
Terima kasih kepada keluarga besar SMA Negeri Cangkringan atas sambutan hangat dan semangat luar biasa. Semoga semangat kolaboratif ini terus tumbuh dan menginspirasi sekolah-sekolah lainnya.