SMK Negeri 1 Pleret

SMK Negeri 1 Pleret, berlokasi di Jalan Imogiri Timur, km.9 Dusun Jati, Desa Wonokromo, Kapanewon Pleret, Daerah Istimewa Yogyakarta
Terdapat 4 Kompetensi Keahlian, Yaitu:
1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL)
2. Teknik Jaringan Tenaga Listrik (TJTL)
3. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
4. Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM)

Kelas Seni Budaya Bersama Bu Rienz

Jika anda menempuh pendidikan di SMKN 1 Pleret, nanti akan berjumpa dengan Bu Rienz di kelas Seni Budaya.
Kelas Seni Budaya hanya ditempuh di kelas X saja, dengan jumlah jam tatap muka 3 JPL dalam sepekan.

Kegiatan SAGUGABLOG Lanjut 70

Ikatan Guru Indonesia (IGI) menyelenggarakan kegiatan yang sangat menarik, yaitu Sagusablog, atau SAtu GUru SAtu BLOG.
Kegiatan ini diawali dengan kelas sagusablog dasar, kemudian bagi peserta yang lulus, diperbolehkan untuk mengikuti kelas sagusablog lanjut.

Rabu, 15 Maret 2023

Model-Model Pembelajaran yang Relevan untuk Kurikulum Merdeka

 Seperti apa Pembelajaran yang Cocok untuk siswa??

Dalam rangka melaksanakan kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), SMK Negeri 1 Pleret menyelenggarakan Pelatihan untuk guru secara bertahap. Tahap 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Maret 2023 dengan narasumber Dr. Das Salirawati, M.Si. Hari ini guru-guru di SMK Negeri 1 Pleret mendapatkan pengetahuan baru mengenai penerapan Model-Model Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk mendukung penerapan Kurikulum Merdeka. Pada saat ini, memang di SMK Negeri 1 Pleret belum menerapkan Kurikulum Merdeka, namun demikian semua guru perlu untuk ikut mempelajari bagaimana Kurikulum Merdeka ini bisa diterapkan untuk persiapan tahun pelajaran baru 2023/2024 mendatang. Selain itu, Model-Model pembelajaran ini juga bisa digunakan sebagai alternatif solusi dalam melakukan Penelitian Tindakan Kelas.

Dr. Das Salirawati, M.Si, dosen Program Studi Kimia di Universitas Negeri Yogyakarta, selain sebagai pengajar, juga merupakan artis/publik figur yang multi talenta, mulai dari penari, tik-tokers, dan artis stand up comedy. Beliau menyampaikan materi mengenai pembelajaran Kurikulum Merdeka berdasarkan falsafah pendidikan Ki Hajar Dewantara. Bagaimana guru bisa menyajikan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, dengan karakter siswa yang beragam. Bagaimana guru bisa menyampaikan materi pembelajaran melalui media yang sesuai dengan gaya belajar siswa.


Perlu diketahui bersama, bahwa terdapat tiga macam gaya belajar, yaitu gaya auditori, gaya visual, dan gaya kinestetik. Dari ketiga gaya belajar itu, bisa juga terjadi kombinasi gaya belajar yang dimiliki oleh siswa. Dengan demikian, guru harus menyediakan model pembelajaran yang bisa mencakup semua gaya belajar siswa di dalam satu kelas tersebut. Model pembelajaran yang seperti apakah yang bisa diterapkan?

Pembelajaran yang kreatif dan inovatif berbasis lingkungan. 

Dengan memanfaatkan benda-benda dari lingkungan sekitar, guru dapat menggunakannya untuk praktik di rumah maupun di sekolah dengan panduan rekaman demonstrasi dari guru maupun LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik).

Pembelajaran Berbasis ISU di Masyarakat

Sering disebut sebagai SSi (Socio Scientific Issues) yaitu suatu pendekatan pembelajaran dengan mengetengahkan suatu problem di masyarakat yang diangkat sebagai isu yang  kontradiktif kemudian dibahas secara ilmiah sesuai dengan materi pelajaran tertentu.

Pembelajaran Berbasis Media Animasi

Media animasi merupakan media berbasis audio visual yang menarik, dan dapat menyajikan informasi dengan cepat. Menurut Edgar Dale, bahwa seseorang dapat merespon sesuatu berasal dari indera penglihatan sebesar 75%, dari indera pendengaran 13% dan 12% berasal dari indera lainnya. Hal ini menguatkan bahwa jika media yang digunakan merupakan media audio visual, maka harapannya respon siswa akan menjadi lebih besar. 

Pembelajaran Berbasis Integrasi Agama dan Interkoneksi Agama

Meskipun tidak semua mata pelajaran diwajibkan menanamkan nilai-nilai karakter religius secara langsung, namun guru tetap memiliki tanggung jawab dalam menanamkan karakter penting pada siswa. Dengan demikian, pembelajaran berbasis integrasi interkoneksi agama ini menjadi solusi dengan memberikan tugas pada siswa yang mengajak mereka untuk berpikir secara ilmiah, logis, rasional, tetapi tanpa disadari telah membawa siswa pada suatu perenungan tentang sesuatu yang berhubungan dengan religius 

Pembelajaran Berbasis Pendekatan Kontekstual

Pembelajaran kontekstual akan menjadikan pembelajaran yang bermakna, seperti yang disampaikan oleh Ausubel, bahwa belajar akan bermakna jika siswa dapat mengkaitkan konsep yang dipelajari dengan konsep yang sudah ada dalam struktur kognitifnya. Menurut Bruner, belajar akan berhasil lebih baik jika selalu dihubungkan dengan orang yang sedang belajar. Siswa pasti akan belajar lebih serius jika hal yang dipelajarai ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, atau hal-hal yang familiar di kepala mereka.

Pembelajaran berbalas Tanya

Proses pembelajaran biasanya sangat sedikit ada siswa yang bertanya. Kondisi ini dapat diatasi dengan  menerapkan berbalas tanya antar siswa. Denagn demikian siswa merasa diperlakukan adil, tidak hanya menjawab pertanyaan terus, namun juga bergantian mengajukan pertanyaan.

Joyfull Learning dengan Bernyanyi

Hasil penelitian Herry Chunagi (1996) & Siegel (1999) menyatakan bahwa semakin banyak rangsangan irama diperdengarkan, maka semakin kompleks jalinan antar neuron yang berakibat pada bertautannya kemampuan matematika, logika, bahasa, musik dan emosi anak. 

Beberapa model pembelajaran di atas, dapat diterapkan di kelas sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Dengan demikian, harapannya guru bisa menyajikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi para siswanya.

Pada kegiatan PKB selanjutnya, akan disampaikan materi mengenai Instrumen Penelitian oleh Drs. Amik Setiaji, M.Pd selaku pengawas Pembina SMK di Kabupaten Bantul. Instrumen tersebut diharapkan dapat mendukung Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh guru.

Selasa, 14 Maret 2023

Materi Evaluasi & Kritik Karya Seni (KD 3.9.1)

Evaluasi dan Kritik Karya Seni

A. Pengertian Evaluasi

Evaluasi merupakan proses atau bentuk penghargaan dan penilaian terhadap suau hal yang berhubungan dengan karya seni dan karya sastra. Dalam proses evaluasi terdapat apresiasi didalamnya.
Kegiatan Apresiasi seni meliputi dua hal yaitu bersifat pengenalan terhadap Karya Seni dan menuntut adanya pengamatan Seni secara mendalam yang berisi proses pengamatan, penalaran, penafsiran dan mengevaluasi atau mengkritik suatu karya seni.

B. Pengertian Kritik Seni

Istilah “kritik seni”, dalam bahasa Indonesia, sering disebut dengan istilah “ulas seni”, “kupas seni”, “bahas seni” atau “bincang seni”.
Pada umumnya istilah “kritik seni” terkait dengan masalah seni, dan bertujuan mendeskripsikan, menganalisis, menginterpretasi, dan menilai karya seni (Nooryan Bahari, 2014: 2-3).

Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk menunjukkan kualitas dari sebuah karya.
Kritik karya seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.

Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian ekonomis (harga jual).

C. Kritik dalam Seni Rupa

Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan aspek-aspek simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis yang terdapat dalam karya tersebut. Mengeritik sebuah karya seni rupa tidak bertujuan untuk mencari-cari kesalahan, kekurangan atau kelemahan sebuah karya seni rupa. Pada dasarnya melalui kegiatan kritik karya seni rupa dapat belajar memberikan penilaian secara objektif terhadap kualitas karya seni, untuk meningkatkan kualitas wawasan, tanggapan dan kepekaan kamu terhadap karya seni.

Hasil tanggapan dan evaluasi terhadap karya diharapkan mendorong perupa untuk meningkatkan kualitas karyanya. Untuk dapat memberikan apresiasi dapat dilakukan dengan mengamati unsur-unsur dalam sebuah karya.

D. Unsur yang diamati dalam Kritik Seni Rupa

Beberapa unsur yang dapat diamati antara lain sebagai berikut:
1. Simbol
Dalam senirupa kata simbol dapat diartikan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur seni rupanya.

Misalnya unsur warna hijau yang dominan adalah simbol kesuburan.
Patung dengan objek kuda sebagai simbol kegagahan.

Secara konseptual kata simbol memiliki pengertian:
a. Sesuatu yang biasanya adalah tanda yang mengantikan gagasan atau objek tertentu
b. Kata, tanda, atau isyarat yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain
c. Mewakili kesepakatan, persetujuan atau kebiasaan.
d. Suatu tanda konvensional yaitu sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau induvidu-induvidu tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu.

2. Jenis
Jenis karya seni rupa sangat beragam.
Pengelompokkan jenis karya seni rupa dapat dilakukan berdasarkan teknik pembuaan, bahan dan medium objek, tema, isi pesan dan gaya pengungkapannya
Beberapa teknik dalam karya seni rupa dua dimensi yaitu
a. Linier yaitu cara menggambar dengan teknik menutup objek dengan garis
b. Blok yaitu menutup obyek lukis dengan satu warna
c. Arsir menutup objek lukis dengan pulasan garis sejajar atau menyilang
d. Dusel yaitu membuat elap atau terang objek lukis dengan goresan miring menggunakan pensil
e. Pointilis menghitamkan obyek lukis dengan titik-titik
f. Aquarel menggunakan sapuan tipis cat air
g. Plakat yaitu menggunakan sapuan tebal dengan cat minyak

Adapun teknik dalam karya seni rupa tiga dimensi yaitu teknik pahat, teknik butsir, teknik cor, teknik las, dan teknik cetak.

3. Fungsi
Jenis karya senirupa dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya.
Berdasarkan fungsinya karya seni rupa dikelompokkan menjadi karya senirupa murni dan seni rupa terapan.

4. Nilai Estetis
Nilai estetis secara umum dimaknai sebagai nilai keindahan dari sebuah karya seni rupa. Nilai estetis pada karya seni rupa dapat dilihat dari unsur-unsur senirupa yang terdapat pada sebuah karya seni rupa, dan juga prinsip-prinsip seni rupa. Unsur-unsur karya seni rupa misalnya warna, bangun, bidang, tekstur, garis dan sebagainya.

Secara umum untuk mengevaluasi/mengkritisi karya seni harus memahami dahulu seluk belu karya seni serta peka terhadap unsur estetiknya.

Rabu, 08 Maret 2023

Agenda Rakor Duta Teknologi

Pertemuan Akbar Duta Teknologi secara Luring

Pada pertengahan Maret ini, akan diadakan kegiatan Luring untuk semua angkatan Duta Rumah Belajar dan Duta Teknologi Kemendikbudristek. Seperti yang telah disampaikan pada Rapat Virtual beberapa waktu yang lalu, (baca postingan ini) bahwa seluruh Duta dari angkatan 2017 hingga 2022 akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti Rakor. Setelah sebelumnya mengisi form kesediaan untuk hadir, sebanyak 202 Duta diundang untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan ini dinamakan "Sinergi Pusdatin, BLPT bersama Duta Teknologi dan Kapten Belajar.id". Dari nama kegiatan tersebut, otomatis peserta yang diundang bukan hanya Duta Rumah Belajar dan Duta Teknologi saja, melainkan juga para kapten Belajar.id yang ada di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Tak bisa terbayangkan, bagimana serunya kegiatan tersebut. Berlokasi di Hotel Millenium Sirih Jakarta Pusat, para Duta sudah berkoordinasi bagaimana akan memanfaatkan waktu luang untuk berjalan-jalan menikmati ibu kota Jakarta.

Berikut Undangan Sinergi Pusdatin, BLPT, bersama Duta Teknologi dan Kapten belajar.id. Tak sabar rasanya untuk segera terbang ke Jakarta, bertemu dengan rekan-rekan hebat dari seluruh Nusantara.

Kamis, 02 Maret 2023

Resume Topik Merdeka Belajar pada Platform Merdeka Mengajar (Modul 2)

Modul 2 - Mendidik dan Mengajar

Salam dan Bahagia..

Topik Merdeka Belajar pada Platform Merdeka Mengajar (PMM), berisi lima modul yang harus di selesaikan. Pada postingan sebelumnya, Bu Rien'z telah menyampaikan resume Modul 1 - Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendidik. Kali ini kita akan menyambung ke Modul 2, tentang Mendidik dan Mengajar.

Modul 2. Mendidik dan Mengajar

Sekolah atau satuan pendidikan seringkali dipersepsi sebagai tempat mengasah kecerdasan kognitif semata. Sementara kehidupan kita percaya tidak hanya memerlukan kecerdasan kognitif, ada kecerdasan dan keterampilan hidup lain yang diperlukan untuk menjalani hidup. Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu dan Bapak Guru lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya? Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan? 

Modul ini dikembangkan oleh: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta ditinjau oleh Simon Rafael dan Monika Irayati. Simon Rafael dan Monika Irayati berpengalaman di bidang pendidikan dan kepelatihan guru, salah satunya adalah Program Guru Penggerak

Daftar Materi: 
A. Mendidik Menyeluruh

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?
Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?
Video materi bisa diakses melalui link berikut ini: https://youtu.be/R3jMf0-SzCI 

Referensi:
Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013

B. Pendidikan Satu Abad

Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Ibu/ Bapak lakukan setiap hari di ruang kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?
Pada modul ini kita akan bersama berefleksi mengenai praktik mengajar kita apakah sudah cukup menyiapkan murid di masa depan?
Video Materi Modul ini dapat diakses melalui link berikut: https://youtu.be/9Jh7YtCBiR8

Referensi:
Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013

C. Menjadi Manusia (secara) Utuh

Manusia memilki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Mari kita simak video berikut, untuk memahami lebih detail mengenai materi ini. https://youtu.be/FNqIlGa4PA4 Video ini mengajak kita bagaimana peran guru dalam memenuhi kebutuhan lahir dan batin murid mencapai selamat dan bahagia. Apakah cara mendidik dan mengajar kita sudah memenuhi kebutuhan murid?

Referensi:
Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013

Post Test Modul 2 - Mendidik dan Mengajar 

Terdapat 12 Soal yang harus dikerjakan oleh bapak/ibu guru di Modul 2 ini. Kriteria telah menuntaskan modul adalah ketika semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik. Pada kesempatan ini, Bu Rienz akan menampilkan soal-soal yang ada pada Modul 2. 

Soal 1
Ki Hadjar Dewantara mendefinisikan “Pendidikan” sebagai “tuntunan”. Artinya…
Jawaban: D Tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid sesuai dengan kodratnya

Soal 2
Apa definisi dari “mendidik” yang paling tepat menurut Ki Hadjar Dewantara?
Jawaban: A Menuntun segala kodrat yang ada pada murid, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, baik itu sebagai manusia maupun anggota masyarakat

Soal 3
Berikut ini adalah bentuk praktik pengajaran, kecuali:
Jawaban: B Guru mengamati minat murid terhadap puisi

Soal 4
Menurut Ki Hadjar Dewantara, ... merupakan cara menyampaikan ilmu atau manfaat bagi hidup anak-anak secara lahir maupun batin.
Jawaban: D Pengajaran

Soal 5
Menurut Ki Hadjar Dewantara, salah satu hasil dari "tuntunan" orang dewasa terhadap kekuatan-kekuatan yang dimiliki murid adalah ...
Jawaban: B Akal budi yang berkembang

Soal 6
Berikut pernyataan yang sesuai terkait pemahaman terhadap kata "pendidikan" dan "pengajaran" menurut Ki Hadjar Dewantara ...
Jawaban: C Pengajaran adalah salah satu bagian dari pendidikan

Soal 7
Hanya fokus pada orientasi kognitif dalam pembelajaran dapat menyebabkan…
Jawaban: B Perkembangan kecakapan emosi dan sosial murid terabaikan

Soal 8
Menurut Ki Hadjar Dewantara, sistem pendidikan barat mengedepankan rasio dan ilmu pengetahuan tanpa adanya....
Jawaban: D pendidikan emosional dan olah rasa

Soal 9
Dasar utama yang dicita-citakan Ki Hadjar Dewantara untuk mencapai keluhuran manusia, nusa dan bangsa adalah kemerdekaan setiap murid untuk mampu mengatur dirinya sendiri agar seperti tersebut di bawah ini, kecuali...
Jawaban: D mengatur orang lain

Soal 10
Sifat pendidikan yang paling sesuai dengan bangsa kita menurut Ki Hadjar Dewantara adalah ...
Jawaban : C Humanis, Kerakyatan dan Kebangsaan

Soal 11
Penanda manusia merdeka menurut Ki Hadjar Dewantara adalah berikut ini kecuali...
Jawaban: C beriman

Soal 12
Pengembangan budi pekerti (olah rasa, karakter), pikiran (olah pikir) dan jasmani (olah raga) murid melalui pendidikan tidak dapat dipisahkan, karena…
Jawaban: B Membuat diri murid menjadi seimbang

Demikian resume materi Modul 2 tentang Mendidik dan Mengajar. Kita lanjutkan resume modul 3 - Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh pada postingan berikutnya.

Sampai Jumpa..

Rabu, 01 Maret 2023

Resume Topik Merdeka Belajar pada Platform Merdeka Mengajar (Modul 1)

Modul 1 - Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendidik 

Salam dan Bahagia...

Jargon Merdeka Belajar kita kenal dimana-mana. Tapi sebenernya apa sih maknanya? Samakah itu dengan membebaskan murid sebebas-bebasnya? Lalu apa batasannya? 
Platform Merdeka Mengajar tentunya sudah menjadi hal yang tidak asing bagi para guru. Dari Platform yang sering kita sebut dengan PMM itu, salah satu fitur yang tersedia adalah fitur Pelatihan Mandiri. Disini, para guru bisa mengakses berbagai bentuk pelatihan secara mandiri yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Kemudahan akses PMM yang tidak hanya diakses melalui perangkat laptop saja, PMM juga bisa diakses oleh guru melalui aplikasi di perangkat android masing-masing. 

Kali ini, Bu Rienz akan membagikan resume salah satu topik yang terdapat di pelatihan mandiri, yaitu Topik Merdeka Belajar. Topik Merdeka Belajar Topik ini berisi lima modul yang harus dipelajari. kelima modul itu adalah: 

  1. Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendidik 
  2. Mendidik dan Mengajar 
  3. Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh 
  4. Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti 
  5. Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan. 

Selain mempelajari materi, guru juga perlu mengerjakan soal latihan pemahaman, melakukan refleksi diri pada tiap modul, serta menyelesaikan post test dan tentu saja adalah mempraktikkan aksi nyata. Jika semua aktivitas tersebut dilakukan dengan baik pleh guru, maka guru tersebut berhak memperoleh sertifikat yang setara dengan 39 jam. Nah, mari kita kupas satu per satu materi di atas. 

Modul 1. Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendidik 

Pada modul ini, kita akan belajar dua hal: 

  • Merefleksikan diri dan peran sebagai pendidik
  • Memproyeksikan diri menjadi guru seperti apa di masa depan. 

Modul ini dikembangkan oleh: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta ditinjau oleh Simon Rafael dan Monika Irayati. Simon Rafael dan Monika Irayati berpengalaman di bidang pendidikan dan kepelatihan guru, salah satunya adalah Program Guru Penggerak 

Daftar Materi: 
A. Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik 

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu mengenali kekuatan dan kelemahan diri. untuk memahami materi ini lebih detail, silakan menyaksikan video melalui link berikut. https://youtu.be/nvLIc9O5C9c 
Video di atas, mengajak Ibu dan Bapak Guru merefelksikan kekuatan dan kelemahan yang kita punyai, lalu bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik murid-murid kita. 

Referensi: Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013 

B. Apa Peran Saya Sebagai Guru 

Tidak dipungkiri bahwa peran guru amatlah penting bagi perkembangan murid. Materi lebih detail dijelaskan oleh nara sumber melalui link berikut ini. https://youtu.be/sORGF8_h_g4 Video ini mengajak kita berefleksi bersama terkait peran sebagai guru selama ini. 

Referensi: Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit: Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013 

C. Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya 

Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai guru, kita ingin memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid. Materi pada sub modul ini dapat diakses melalui link berikut. https://youtu.be/t0FOFVWq4kM Video ini mengajak kita memproyeksikan menjadi guru seperti apa di masa depan? 

Referensi: Ki Hadjar Dewantara - Ki Hadjar Dewantara (Pemikiran, Konsepsi, Keteladanan, Sikap Merdeka). Cetakan ke 5: 2013. Penerbit:Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa bekerja sama dengan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa 2013 

Post Test Modul 1 - Mengenali dan Memahami Diri sebagai Pendiidik 

Terdapat 10 Soal yang harus dikerjakan oleh bapak/ibu guru di Modul 1 ini. Kriteria telah menuntaskan modul adalah ketika semua pertanyaan dapat terjawab dengan baik. Pada kesempatan ini, Bu Rienz akan menampilkan soal-soal yang ada pada Modul 1. 

Soal 1 Berikut adalah salah satu contoh penerapan belajar merdeka yang diterapkan dalam pendidikan di sekolah 
Jawaban: C Mempercayakan murid-murid untuk bekerja dengan mandiri dan membimbingnya jika membutuhkan bantuan 

Soal 2 Apa definisi manusia merdeka menurut Ki Hajar Dewantara? 
Jawaban: B Manusia yang hidupnya bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin, tidak tergantung dengan orang lain 

Soal 3 Pendidik sejatinya menuntun tumbuh kodrat pada anak agar dapat memperbaiki.... 
Jawaban: A perilakunya 

Soal 4 Berikut ini langkah-langkah awal yang harus dilakukan oleh seorang pendidik untuk menuntun murid-murid menjadi manusia yang merdeka, kecuali ... 
Jawaban: B Menambah kapasitas diri sebagai pendidik 

Soal 5 Sebagai guru, apa saja pengalaman belajar yang perlu dimaknai oleh murid? 
Jawaban: A Pengetahuan, keterampilan dan wawasan keilmuan, serta pendidikan karakter 

Soal 6 Untuk memberikan ilustrasi tentang pentingnya mendidik anak, Ki Hajar Dewantara menyamakannya seperti... 
Jawaban: B mendidik masyarakat 

Soal 7 Murid-murid kita saat ini adalah generasi digital native , fasih berselancar di internet, mendapatkan pengetahuan bahkan mempelajari keterampilan sesuai kebutuhan belajar mereka. Apa yang dimaksud generasi digital native? 
Jawaban: C Generasi yang lahir dan tumbuh di dalam era digital 

Soal 8 Dengan menjadi guru, apa yang kelak akan dibentuk dengan menjadikan murid-murid sebagai bagian atau bahkan pemimpin masyarakat di masa depan? 
Jawaban: B Kebudayaan 

Soal 9 Untuk menjadi guru yang dapat menghadapi perubahan zaman yang dinamis, keterampilan apa yang perlu dimiliki seorang guru? 
Jawaban: C Adaptif 

Soal 10 Jika seorang guru ingin muridnya menjadi manusia yang memiliki empati, maka ia perlu melakukan hal-hal berikut ini, kecuali.... 
Jawaban: A memastikan muridnya selalu sukses dalam proses belajarnya 

Soal-soal di atas bisa saja ditampilkan secara acak. Bapak/ibu pembaca sekalian, bisa mencocokkan jawaban yang Bu Rien'z berikan ini dengan soal yang bapak/ibu kerjakan.

Nah, Modul 1 sudah diselesaikan. Mari kita lanjutkan menuju ke Modul 2 - Mendidik dan Mengajar. Sampai jumpa pada postingan berikutnya..

Peningkatan Kompetensi Pemanfaatan Wayground

Menyelami Keseruan Seminar Peningkatan Kompetensi Pemanfaatan Wayground Hari Kamis, 11 September 2025 , menjadi momen yang penuh semangat di...